Pemprov Banten Dukung Pembangunan MRT, Gubernur Andra Soni Gelar Rakor di Tangsel

Banten54 Dilihat

TANGERANG, (JD) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menegaskan dukungannya terhadap rencana pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di wilayah Banten. Hal tersebut disampaikan Gubernur Banten Andra Soni dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Pembangunan MRT yang digelar di Kantor Gubernur Banten, Jalan Kencana Jalupang, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Senin (8/9/2025).

Dalam rakor yang dipandu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, dibahas dua rencana jalur MRT di Banten. Pertama, jalur utara Kembangan–Balaraja sebagai bagian dari Fase II East–West Line Cikarang–Balaraja. Kedua, jalur selatan Lebak Bulus–Serpong sebagai pengembangan jalur North–South yang saat ini sudah beroperasi dari Lebak Bulus hingga Ancol.

Gubernur Andra Soni menyatakan, pertemuan ini digelar untuk memfasilitasi diskusi berbagai pihak terkait percepatan realisasi MRT di Banten.

“Sesuatu yang sama dalam pikiran kita adalah pengembangan potensi. Pemprov Banten siap mendukung sesuai regulasi dan berkomitmen mempercepat pembangunan MRT,” ujar Andra Soni.

Ia menekankan perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk swasta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Banten butuh Jakarta, Jakarta butuh Banten. Dengan kebersamaan, kita bisa mewujudkan MRT ini,” tambahnya.

Sejumlah kepala daerah juga menyampaikan pandangan. Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menilai perlu adanya kolaborasi antara Pemprov Banten, Pemprov DKI Jakarta, dan pemerintah kota/kabupaten dalam sinkronisasi kebijakan. Sementara Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyebut jalur Lebak Bulus–Serpong akan sangat membantu mobilitas warga Tangsel, mengingat 30 persen dari 1,4 juta penduduknya bekerja di Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang bahkan mengusulkan agar jalur MRT selatan diperpanjang hingga kawasan Lippo Karawaci.

Dari pemerintah pusat, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Arif Anwar, menjelaskan bahwa pembangunan jalur MRT di Banten masuk dalam fase kedua pengembangan. Jalur Kembangan–Balaraja sepanjang 29 kilometer dengan 14 stasiun ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, ia menegaskan realisasi proyek membutuhkan kajian legal dan keterlibatan investor.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, mengungkapkan kajian pembangunan jalur Lebak Bulus–Serpong masih berlangsung dan ditargetkan selesai akhir 2025. Ia optimistis keterlibatan swasta dapat mempercepat pembangunan sekaligus mengembangkan kawasan bisnis di sekitar stasiun.

Dukungan juga datang dari legislatif. Wakil Ketua DPRD Banten, Yudi Wibowo, meyakini kehadiran MRT akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai informasi, rakor ini turut dihadiri perwakilan pemerintah kabupaten/kota serta para pengembang kawasan yang akan dilalui jalur MRT. Semuanya menyatakan siap mendukung pembangunan moda transportasi massal modern tersebut.