Zat Alami Yang Membuat Sehat Jadi Nikmat

Ekonomi, Teknologi129 Dilihat
Alami, sehat, tapi sering dianggap jahat- Itulah Glutamat. Bersama pakar-pakar Kuliner Nusantara, termasuk Chef William Wongso, Chef Bara Pattiradjawane, Ibu Sisca Soewitomo, Fermenusa dan Kimia Sutra dengan dukungan P2MI menunjukan secara ilmiah Glutamat itu sehat dan bagaimana cara menggunakan Glutamat dengan benar.

Jakarta, 27 September 2023 – Memperkenalkan glutamat, penyedap rasa sebagai hasil fermentasi lokal, Koperasi Fermentasi Nusantara (Fermenusa) berkolaborasi dengan Kimiasutra menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Masak Sehat dengan Glutamat”, bertempat di Almond Zucchini, Jakarta (27/9/2023). Kegiatan yang dihadiri oleh para Chef, dan Influencer kuliner ini bertujuan untuk memberikan “pencerahan” atas keraguan masyarakat terhadap glutamat, bahwa dengan penggunaan yang tepat dan rasional dapat membuat makanan lebih sehat.

Chef William Wongso membagikan pengalamannya tentang Glutamat.Chef Bara Pattiradjawane mengikuti demo cara kerja Glutamat.Dalam kegiatan ini, Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin, ahli kimia kuliner dari forum Kimisutra memberikan pengetahuan teknis terkait kimia pada glutamat yang dihadirkan dalam bentuk demo masak sehat yang dipandu seorang seorang Chef yang juga memiliki latar belakang pendidikan sebagai apoteker, Chef Tia (Agustiah). Acara ini turut di dukung oleh P2MI (Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia).

Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin, pakar kimia kuliner mempresentasikan fakta ilmiah tentang Glutamat.Ketua Gerakan Fermenusa Bambang Britono mengatakan, “Gerakan Fermenusa hadir sebagai pengayom dan pendukung pemajuan produk fermentasi nusantara, termasuk glutamat yang merupakan hasil fermentasi dari bahan alami tebu yang telah lama menjadi bagian dari masakan Indonesia”.

Citra rasa dan kelezatan masakan Indonesia yang terkenal di seluruh dunia tidak bisa dipisahkan dari glutamat yang tercipta alami hasil perpaduan bahan masakan yang digunakan secara turun menurun sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia.

Sejalan dengan itu, Irvan Kartawiria menyampaikan,“Masyarakat perlu pemahaman lebih mengenai fungsi glutamat dalam masakan agar tidak bias informasi dan terjebak dalam persepsi yang belum tentu kebenarannya”.

Glutamat alami bisa ditemukan dibanyak bahan makanan, tanaman dan sayuran yang dimakan sehari-hari seperti, kecap, terasi, rumput laut, tebu, jengkol dan beberapa sayuran tertentu seperti tomat, jamur, dan lainnya. Bahkan zat ini terdapat secara alami pada tubuh manusia, seperti Air Susu Ibu.

Masyarakat mengenal glutamat sebagai bahan dari penyedap rasa dalam MSG (Monosodium Glutamate). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.033 tahun 2012, dengan takaran secukupnya, MSG telah ditetapkan sebagai pangan penguat rasa yang paling aman dan diizinkan untuk dikonsumsi. WHO turut menetapkan asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-12mg/KgBB. Semua produk MSG di Indonesia diproses secara fermentasi dari bahan alami (tetes tebu).

Dalam demo memasak Chef Tia memperagakan cara masak yang enak dan sehat. Sebagai contoh, Ia memasak makanan khas Indonesia Timlo dengan perkedel panggang. Timlo dengan kuah kaldu ayam merupakan pilihan makanan tradisional yang sehat, karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Glutamat ditambahkan secukupnya pada kuah kaldu untuk mengurangi penggunaan gula dan garam sehingga rasa Timlo menjadi lebih lezat. Perkedel sebagai pelengkap disajikan secara dipanggang, tidak digoreng untuk mengurangi asupan lemak.

Menurut Chef Tia, “Sehat itu harus enak. Dari sisi rasa, penggunaan Glutamat dapat bergeser dari pelengkap menjadi kebutuhan. Saat kualitas bahan pangan sudah bagus misalnya sapi  atau ayam yang diternak dan diberikan pakan ternak yg baik akan menghasilkan daging berkualitas dengan kandungan glutamat alami cukup tinggi, penggunaan Glutamat tambahan mungkin tidak terlalu memberikan perbedaan pada rasa makanan. Tapi ketika kualitas bahan pangan menurun misalnya karena penurunan kualitas pakan ternak, pengaruh perubahan iklim dan lainnya, maka penambahan glutamat diperlukan untuk memperbaiki cita rasa masakan”.

Chef Tia menambahkan, “Dari sisi kesehatan, jika dipakai dalam jumlah yang wajar, dengan memahami fungsi dan manfaat glutamat dalam makanan, pemakaiannya dapat membantu mengurangi gula dan garam dalam masakan, sehingga berpotensi untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang”.

Produk fermentasi nusantara adalah bagian dari pembentuk identitas bangsa dan penopang kedaulatan ekonomi Indonesia. Dengan pemahaman yang tepat terhadap produk fermentasi nusantara, Fermenusa mengajak masyarkat Indonesia lebih mengenal ragam produk fermentasi nusantara dan menjaganya kelestariannya sebagai salah satu budaya bangsa yang bernilai.

About Gerakan Fermentasi Nusantara
TENTANG FERMENUSA Berawal sebagai sebuah gerakan di tahun 2016, Gerakan Fermentasi Nusantara didirikan untuk meningkatkan citra dan cita rasa mahakarya fermentasi lewat sains dan teknologi, serta tentunya membawa uniknya hasil fermentasi nusantara ke dunia lewat strategi komersialisasi Untuk mendukung visinya, di bulan Juli 2021, Gerakan Fermentasi Nusantara mendirikan Koperasi Fermentasi Nusantara (Fermenusa) dan semakin memperkuat posisinya sebagai Pengayom dan Supporter Industri Fermentasi melalui Koperasi Fermentasi Nusantara yang bertujuan mengadvokasi pemangku kepentingan untuk pemuliaan dan pemajuan Fermentasi Nusantara agar berdaya saing.
TENTANG KIMIASUTRA Kimiasutra
adalah sebuah forum yang digagas oleh Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin (Harnaz) sejak 2006, dengan motto “menjelaskan kimia dalam bahasa manusia”. Keduanya adalah lulusan Kimia yang kemudian jatuh cinta pada dunia kuliner, dan mereka menjadikan irisan keduanya sebagai hobi. Melalui berbagai media seperti buku Kimia Kuliner (2015), kanal Youtube Kimiasutra, Cekidot bersama 20Detik (Detik.com), dan podcast Random Jumat, duo Kimiasutra ini terus menelurkan seri-seri edukasi mengenai kimia kuliner.
TENTANG P2MI P2MI
(Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia) didirikan sejak 15 September 1971 dengan didasari atas kepentingan untuk memajukan dunia usaha pangan khususnya bahan tambahan pangan MSG (monosodium glutamat) dan turunannya di Indonesia.
Contact
Harry Nazarudin
Sekretaris Koperasi Fermentasi Nusantara
+62 811-858-420
hello@fermenusa.id
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *