Bupati Tangerang Tinjau Jembatan Penghubung Dua Kabupaten yang Dibangun Secara Swadaya oleh Masyarakat

Banten79 Dilihat

TAGERANG, (JD) – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi jembatan baja yang menghubungkan Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang dengan Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Jembatan sepanjang 30 meter dan lebar 2 meter ini menjadi penghubung vital antara dua wilayah kabupaten dan dilintasi sekitar 1.000 kendaraan roda dua serta pejalan kaki setiap harinya.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi jembatan yang telah berusia lebih dari 20 tahun. Meskipun belum mengalami kerusakan struktural berat, faktor usia dan tingginya intensitas lalu lintas membuat jembatan ini memerlukan perhatian serius.

“Jembatan ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat dan telah digunakan selama lebih dari dua dekade. Melihat perannya yang strategis, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera merancang dan membangun jembatan baru yang lebih aman dan layak,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Ia menargetkan pembangunan dapat dimulai pada akhir tahun 2025 melalui perubahan anggaran. Harapannya, jembatan baru nantinya bisa dilintasi tidak hanya oleh kendaraan roda dua, tapi juga kendaraan roda empat, guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga.

Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air akan segera memasang rambu-rambu keselamatan serta menyosialisasikan penggunaan jembatan secara hati-hati kepada masyarakat.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menegaskan bahwa pihaknya akan menyusun Dokumen Perencanaan Teknik atau Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan jembatan tersebut. Ia juga memastikan bahwa rambu-rambu peringatan kegawatdaruratan akan segera dipasang guna mengantisipasi risiko kecelakaan.

“Kami himbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi jembatan ini. Meskipun masih bisa digunakan, faktor keselamatan harus diutamakan,” ujar Iwan.

Ia juga menekankan bahwa pembangunan jembatan akan dilaksanakan setelah seluruh aspek teknis dan administrasi, termasuk kejelasan lahan serta koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, terpenuhi.

Jembatan bukan sekadar sarana fisik, melainkan urat nadi penghubung ekonomi dan sosial masyarakat. Pemerintah daerah mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan infrastruktur yang ada, dan memahami pentingnya bersikap waspada ketika melewati fasilitas umum yang berisiko.

Penanganan dini seperti pemasangan rambu dan perencanaan matang pembangunan jembatan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan publik serta membangun sinergi antarwilayah demi kepentingan masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *