Gubernur Banten Ingatkan Ibu-Ibu Pelaku UMKM Jangan Tergoda Pinjol

Banten40 Dilihat

TANGERANG, (JD) – Gubernur Banten Andra Soni mengingatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya para ibu, agar tidak tergoda melakukan pinjaman online (pinjol) yang kerap menjerat dan menyulitkan.

Hal itu disampaikan Andra Soni saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar yang digelar PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) Persero di Tangerang Selatan, Rabu (17/9/2025).

“Pinjol menjadikan ibu-ibu terjerat dan membuat susah. Jangan tergiur pinjol,” tegas Andra Soni.

Menurutnya, peran ibu sangat penting dalam kehidupan keluarga, apalagi di tengah tingginya kebutuhan rumah tangga. Sebagai alternatif, pelaku UMKM bisa memanfaatkan program pembiayaan dan pendampingan yang disediakan PT PNM. Program ini mencakup permodalan, pembinaan, hingga manajemen usaha.

“PNM bisa membantu ibu-ibu berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.

Andra Soni juga mengapresiasi antusiasme ibu-ibu pelaku UMKM yang hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menilai semangat itu mencerminkan kesungguhan untuk berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Bahkan, saya lihat ada ibu-ibu yang menggendong anak ke sini. Itu menunjukkan semangat yang luar biasa,” ujarnya.

Selain soal pembiayaan, Gubernur Banten turut mengapresiasi inisiatif PT PNM yang mengangkat isu pengelolaan sampah dalam PKU Akbar. Menurutnya, sampah tidak hanya menjadi persoalan lingkungan, tetapi juga memiliki nilai sosial dan ekonomi jika dikelola secara kreatif.

“Pemprov Banten berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi kreatif sekaligus menjaga lingkungan hidup,” kata Andra.

Sementara itu, Executive Vice President PT PNM, Sasono Hantarto, menyampaikan bahwa PKU Akbar di Tangerang Selatan berfokus pada literasi keuangan dan pemberdayaan bank sampah. Kegiatan ini diikuti 500 peserta yang seluruhnya merupakan ibu-ibu nasabah PT PNM.

“PKU Akbar bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya literasi keuangan dalam pengelolaan usaha berbasis sampah, sekaligus menjadi wadah berbagi pengalaman mengenai praktik terbaik bank sampah,” tutur Sasono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *