Disebut Festival Pesisir Hamburkan Uang Rakyat? , Begini Kata Disporabudpar

Daerah, Ekonomi, Tangerang945 Dilihat

 

TANGERANG – Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang merespons kritik yang dilontarkan aktivis mahasiswa yang menyebut bahwa acara Festival Pesisir hanya acara seremonial yang menghambur-hamburkan uang rakyat, Jumat (4/10/2024).

 

Melalui keterangan tertulisnya, Kabid Kebudayaan dan Pariwisata pada Disporabudpar Kabupaten Tangerang Imam Subekhi menyampaikan bahwa Festival Pesisir digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Tangerang ke-392 tahun.

 

Imam juga menjelaskan, diselenggarakannya kegiatan Festival Pesisir bertujuan untuk membangun daya tarik wisata Kabupaten Tangerang dan salah satu bentuk promosi wisata pantai yang dimiliki oleh Kabupaten Tangerang.

 

“Selain itu, untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif masyarakat setempat, membangun kreatifitas budaya dan pariwisata masyarakat Tangerang. Dan, kegiatan ini nantinya akan menjadi kalender event Kabupaten Tangerang,” kata Imam dalam keterangan tertulis tersebut.

 

Ia menuturkan, acara Festival Pesisir akan dilaksanakan selama 3 tiga hari mulai dari 4-6 Oktober 2024. Acara dilaksanakan di dua lokasi yakni di Pulo Cangkir Kecamatan Kronjo dan Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga.

 

Kegiatan tersebut akan diisi berbagai acara diantaranya, kesenian wayang golek, perlombaan memancing, perlombaan lukis kapal, penampilan kesenian, sedekah laut dan lain-lain.

 

Namun anehnya, Imam enggan menerangkan berapa dana yang disiapkan Pemkab Tangerang untuk pelaksanaan pagelaran Festival Pesisir tersebut. Saat ditanya melalui pesan WhatsApp, Imam langsung menelpon awak media. Dengan nada ramah tamah ia menanyakan kabar hanya sekedar untuk basa basi.

 

“Terimakasih ya bang, saya juga sedang tidak enak badan,” tutup Imam.

 

Diberitakan sebelumnya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang mengkritik acara Festival Pesisir. Mereka menilai acara tersebut hanya acara yang menghambur-hamburkan uang rakyat.

 

Ketua GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurnia mengatakan, seharusnya Pemkab Tangerang lebih memikirkan nasib para nelayan ketimbang menggelar acara seremoni yang hanya terkesan pemborosan anggaran.

 

“Kami sudah melakukan advokasi disana dan berbincang dengan beberapa nelayan. Saat ini nelayan kesulitan melaut karena harus memutar melewati sungai Cisadane. Sangat miris apa yang dilakukan oleh Pemkab, ini adalah kado terburuk di HUT Kabupaten Tangerang ke 392 Tahun. Mereka merayakan ulang tahun dan menghambur hamburkan uang rakyat diatas kesengsaraan Rakyat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *