Rano Alfath Sosialisasi Empat Pilar Bersama Warga Batuceper, Bahas Isu Pengangguran dan Ketahanan Ekonomi

Tangerang42 Dilihat

TANGERANG,(JD) – Dalam semangat memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan kehidupan masyarakat, Anggota MPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Moh. Rano Alfath, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang berlangsung di GOR Batuceper, Jalan Macadam e No.415, Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 150 warga dari berbagai kelurahan di Kecamatan Batuceper, mulai dari ibu rumah tangga, buruh harian, pelaku UMKM, hingga tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Dengan suasana yang hangat dan penuh antusiasme, kegiatan ini menjadi wadah edukasi sekaligus dialog langsung antara rakyat dan wakilnya.

Mengusung tema “Menghadapi Tantangan Ekonomi Rakyat dengan Semangat Empat Pilar Kebangsaan,” Rano mengajak masyarakat untuk tidak hanya memahami Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsep formal, tetapi menjadikannya landasan dalam menghadapi persoalan sehari-hari, termasuk isu pengangguran, tekanan ekonomi, dan ketimpangan sosial.

“Banyak warga mengeluhkan soal lapangan kerja yang makin sempit, harga kebutuhan pokok naik, dan persaingan yang makin ketat. Di sinilah pentingnya kita kembali pada semangat gotong royong, keadilan sosial, dan keberpihakan negara sebagaimana tercermin dalam nilai-nilai Pancasila dan konstitusi kita,” ujar Rano di hadapan peserta.

Ia mencontohkan bahwa prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia bukan sekadar sila kelima, tapi amanat langsung agar kebijakan negara berpihak pada rakyat kecil. Ia juga menyinggung program-program seperti MBG (Makan Bergizi Gratis) dan perlunya dukungan kebijakan terhadap UMKM lokal sebagai implementasi nyata dari semangat kebangsaan.

”Ketika kita bicara tentang keadilan sosial, maka negara wajib hadir. Tapi warga juga punya peran. Menjaga kerukunan, aktif di lingkungan, saling bantu di masa sulit, itu bentuk nyata semangat NKRI dan gotong royong,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, warga mengangkat berbagai isu konkret seperti harga sembako, minimnya akses pelatihan kerja untuk pemuda, serta kesenjangan digital bagi pelaku usaha kecil. Rano merespons dengan mengajak masyarakat untuk tidak pasif, dan mendorong terbentuknya komunitas belajar, koperasi warga, serta pelibatan aktif dalam forum-forum musyawarah tingkat kelurahan.

Salah satu peserta, Bu Yuli (47), pedagang sayur dari Poris Gaga, menyampaikan harapannya agar pemerintah lebih banyak memberikan pelatihan dan modal usaha yang realistis dan tepat sasaran. Ia menyambut baik acara ini karena menurutnya, “Jarang ada anggota dewan yang mau datang langsung ke warga dan ngobrol soal hidup sehari-hari, bukan cuma teori politik.”

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan Rano kepada seluruh masyarakat untuk tidak kehilangan semangat, meskipun tantangan ekonomi kian berat. Ia mengingatkan bahwa kekuatan bangsa ini ada pada rakyatnya yang tetap bersatu, saling membantu, dan berjuang bersama.

“Empat Pilar bukan sekadar hafalan untuk anak sekolah. Ini pedoman hidup kita semua. Kalau kita pegang teguh nilai-nilai ini, kita gak gampang dipecah belah, gak gampang putus asa, dan bisa bangkit bareng. Dari kota kita tercinta kota Tangerang, kita tunjukkan bahwa masyarakat bisa jadi kekuatan utama Indonesia,” pungkasnya.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan MPR RI dalam mendekatkan nilai-nilai kebangsaan kepada rakyat, tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga lewat pendekatan nyata terhadap persoalan kehidupan sehari-hari.