Soal Banjir, DPRD Dorong Pemkab Tangerang Tindak Tegas Pengembang Yang Tak Patuhi Tata Ruang

Banten43 Dilihat

TANGERANG, (JD) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang sejak Senin malam hingga Selasa (8/7/2025) dini hari, menyebabkan banjir merendam kawasan Perumahan Utama Kadu Jaya, Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug. Ketinggian air bahkan mencapai 135 hingga 150 sentimeter di sejumlah titik, pada Selasa lalu.

Berdasarkan laporan kedaruratan yang diterima Pusdalops BPBD Kabupaten Tangerang pada pukul 00.35 WIB, banjir melanda wilayah RT 006 RW 007, mengakibatkan sebanyak 95 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 500 jiwa terdampak langsung.

Setelah menerima laporan dari warga atas nama Wawan Kuswanto, tim dari Mako BPBD Curug segera bergerak ke lokasi kejadian. Pada pukul 00.37 WIB dilakukan persiapan, dan tim berangkat menuju lokasi pada pukul 00.40 WIB dengan membawa 1 unit Kajama dan 1 unit perahu karet, serta menerjunkan 4 personel untuk melakukan evakuasi dan asesmen lapangan.

Tim BPBD Kabupaten Tangerang melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di dalam rumah, serta melakukan pemantauan dan survei terhadap titik-titik banjir yang masih tergenang. Hingga laporan ini disusun, air masih belum surut sepenuhnya dan ketinggian air bervariasi di setiap lokasi.

Meski tidak ada laporan korban jiwa maupun kerugian material yang signifikan, situasi tersebut tetap mengkhawatirkan, mengingat ketinggian air yang cukup tinggi dan risiko gangguan kesehatan serta kerusakan infrastruktur lingkungan. Saat ini, kebutuhan logistik menjadi prioritas utama, terutama untuk warga yang terdampak dan tidak dapat kembali ke rumahnya.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyampaikan, tidak terdapat kendala berarti di lapangan, dan koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan warga dan penanganan cepat terhadap situasi darurat tersebut.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang H. Muhamad Sobri turut menanggapi situasi ini dengan menyoroti pentingnya peran pengembang perumahan dalam mencegah bencana banjir. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah harus tegas mengingatkan para pengembang agar membangun tandon air dan saluran drainase yang memadai.

“Masih banyak pengembang besar yang belum maksimal membangun sistem aliran air atau drainase. Padahal ini sangat krusial untuk mencegah genangan saat hujan deras,” ujar Sobri.

Apalagi, di sejumlah titik, masih terlihat pengembang yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Yakni dengan menyambungkan sarluran air ke drainsae di lingkungan warga yang tak dapat menapung debit air yang cukup tinggi. Ini salah satu faktor terjadinya banjir.

“Jangan sampai perumahan yang dibangun pengembang aman dari banjir, tapi masyarakat sektiar yang menanggung resiko banjir,” tegasnya.

Ia juga mendorong Pemkab Tangerang untuk melakukan evaluasi terhadap pengembang yang tidak patuh terhadap ketentuan tata ruang dan lingkungan, sebagai bagian dari mitigasi risiko bencana.

BPBD Kabupaten Tangerang mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di musim penghujan, serta segera melapor ke posko darurat jika terjadi keadaan darurat di wilayah masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *