TANGERANG, (JD) – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menjalin kerja sama strategis bersama Pemerintah Kota Tangerang. Kerja sama ini difokuskan pada pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif untuk mendukung proses produksi semen yang lebih ramah lingkungan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) berlangsung di Gedung Patio, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, dilakukan antara Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi. Acara tersebut turut dihadiri Walikota Tangerang H. Sachrudin, Wakil Walikota H. Maryono Hasan, Sekretaris Daerah Drs. Herman Suwarman, serta Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SBI, Ony Suprihartono.
Dalam sambutannya, Walikota Tangerang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di perkotaan.
“Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. RDF bukan hanya solusi teknis, tapi juga representasi komitmen bersama untuk menjaga lingkungan,” ujar Sachrudin.
Senada, Ony Suprihartono menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi SBI dalam membangun ekonomi sirkular dan mendukung pengembangan energi terbarukan.
“Kami tidak hanya mengolah sampah menjadi energi, tetapi juga menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, dengan dampak jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” jelas Ony.
Pengolahan RDF akan dilakukan oleh Nathabumi, divisi pengelolaan limbah ramah lingkungan milik SBI. Prosesnya menggunakan teknologi co-processing di tanur semen dengan suhu tinggi mencapai 1.500 derajat Celcius, sehingga menghasilkan energi tanpa meninggalkan residu.
Hingga akhir 2024, SBI mencatat penggunaan bahan bakar alternatif telah mencapai 13% dari total kebutuhan energi panas di pabriknya, berkontribusi pada penurunan emisi karbon sebesar 16,5% dibanding baseline tahun 2010, atau setara dengan pengurangan 572 kg CO₂ per ton semen ekivalen.
Saat ini, SBI telah menjalin kerja sama serupa dengan berbagai wilayah seperti Cilacap, Banyumas, Jakarta, Sleman, Bantul, dan Yogyakarta, serta menandatangani MoU dengan daerah lain, termasuk Aceh, Purwakarta, Temanggung, Magelang, dan Sumenep.