Groundbreaking Gedung Baru STABN Sriwijaya Tangerang, Menteri Agama Hadiri Peresmian Proyek Bernilai Rp15,6 Miliar

Nasional45 Dilihat

TANGERANG, (JD) — Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya menggelar acara groundbreaking pembangunan gedung pusat layanan pendidikan dan informasi di Kampus STABN Sriwijaya, Kabupaten Tangerang, Kamis (17/7/2025). Proyek ini menandai langkah penting dalam penguatan infrastruktur pendidikan tinggi keagamaan Buddha satu-satunya yang ada di Kabupaten Tangerang.

Pembangunan gedung baru ini berdiri di atas lahan seluas 6.000 m² bersertifikat hak milik (SHM) atas nama STABN Sriwijaya, dengan nilai kontrak sebesar Rp15.682.499.636 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pekerjaan konstruksi dikerjakan oleh PT Polawes Raya berdasarkan kontrak nomor B-663/Stb.01/PPK/KS.01.1/2025 tertanggal 18 Juni 2025.

Acara peletakan batu pertama dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar, didampingi jajaran pejabat tinggi Kementerian Agama dan tokoh lintas agama. Hadir pula Ketua Komisi XII DPR-RI Bambang Patijaya, Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi Deny Januari Ali, serta tokoh-tokoh agama Buddha, Islam, Kristen, dan berbagai unsur masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua STABN Sriwijaya, Dr. Li Edi Ramawijaya Putra, menyebut momen ini sebagai tonggak sejarah dalam perjalanan kampus.

“Hari ini kita menyaksikan peristiwa bersejarah, proses groundbreaking pembangunan gedung pusat layanan informasi pendidikan di kampus STABN Sriwijaya, satu-satunya perguruan tinggi keagamaan negeri di Kabupaten Tangerang. STABN Sriwijaya adalah cermin kebaikan bagi semua,” tegasnya.

Ia menambahkan, kampus ini telah berdiri sejak 2002 dan resmi berstatus negeri melalui Perpres Nomor 76 Tahun 2005 yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Desember 2005.

STABN Sriwijaya, kata Edi, berkomitmen menjadi kampus yang berdampak, bermanfaat, dan menjawab tantangan zaman. “Sebagai PTN-Satker, kami harus selaras dengan arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam dokumen Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran,” ujarnya.

Fasilitas kampus juga dirancang inklusif dan progresif. Selain layanan pendidikan tinggi, kampus menyediakan perpustakaan yang terbuka untuk masyarakat umum guna meningkatkan literasi. Pendidikan pascasarjana berbasis proyek dan penyelesaian masalah juga menjadi bagian dari pengembangan akademik, dilengkapi dengan program kuliah integratif, general stadium, workshop, webinar, dan aktivitas lain untuk membentuk lulusan yang kompetitif.

Pembangunan gedung ini menjadi langkah nyata STABN Sriwijaya untuk terus tumbuh sebagai pusat pendidikan keagamaan yang unggul dan inklusif, serta berkontribusi pada kemajuan bangsa dan harmoni umat beragama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *