Setiap tahun, Hari AIDS Sedunia menjadi pengingat bahwa HIV dan AIDS masih merupakan masalah kesehatan yang perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat. Tema peringatan tahun 2025, “Overcoming disruption, transforming the AIDS response”, menggambarkan situasi dunia yang tengah menghadapi banyak tantangan, termasuk berkurangnya pendanaan global yang berdampak pada layanan pencegahan dan pengobatan HIV. Dalam keadaan seperti ini, kesadaran dan kepedulian masyarakat menjadi sangat penting.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih sulit melawan penyakit. Bila tidak ditangani, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu kondisi ketika daya tahan tubuh sangat lemah dan seseorang mudah terkena infeksi yang berat. Meskipun HIV belum dapat disembuhkan, pengobatan antiretroviral (ARV) dapat menekan perkembangan virus, menjaga kesehatan, serta memungkinkan seseorang hidup secara normal dan produktif.
Pada tahap awal infeksi HIV, seseorang sering mengalami gejala mirip flu seperti demam ringan, sakit tenggorokan, ruam, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar. Gejala ini muncul pada fase ketika tubuh mulai membentuk antibodi untuk melawan HIV, proses yang dikenal sebagai serokonversi, atau perubahan dalam darah ketika tubuh mulai bereaksi terhadap virus. Setelah itu, HIV memasuki fase laten yang bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala apa pun. Meskipun tampak sehat, seseorang tetap dapat menularkan virus kepada orang lain.
Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS. Pada tahap ini, daya tahan tubuh sangat lemah sehingga berbagai infeksi berat mulai muncul. Misalnya, infeksi paru-paru yang parah, infeksi jamur berulang, penurunan berat badan ekstrem, diare berkepanjangan, hingga infeksi dari virus tertentu seperti CMV, yaitu virus yang dapat menyerang mata, paru-paru, atau organ lainnya ketika kekebalan tubuh sangat rendah. Salah satu infeksi yang juga sering muncul adalah PCP, yaitu jenis radang paru-paru yang sangat serius pada orang dengan daya tahan tubuh rendah. Kondisi-kondisi inilah yang membuat HIV harus ditangani sedini mungkin.
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik, transfusi darah yang tidak aman, serta dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Namun, penularan dapat dicegah. Melakukan hubungan seksual yang aman, tidak berbagi jarum, melakukan tes HIV secara rutin, serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan adalah langkah-langkah penting. Bagi orang yang berisiko tinggi, penggunaan PrEP (obat pencegah HIV sebelum terpapar) dapat mengurangi risiko secara signifikan. Pada ibu hamil dengan HIV, pengobatan yang tepat dapat mencegah penularan kepada bayi.
Di tengah berbagai tantangan global, upaya penanganan HIV tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas kesehatan. Peran keluarga sangat penting dalam mendukung orang dengan HIV, mulai dari membantu keteraturan minum obat, menjaga pola hidup sehat, memberikan dukungan emosional, hingga memastikan kebutuhan gizi dan akses layanan kesehatan terpenuhi. Komunitas juga memiliki peran besar, seperti memberikan edukasi, mendampingi pengobatan, menjaga kerahasiaan, dan memastikan layanan kesehatan dapat diakses tanpa diskriminasi.
Hari AIDS Sedunia 2025 mengingatkan bahwa perjuangan melawan HIV belum selesai. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, komunitas, dan seluruh masyarakat untuk memastikan layanan tetap tersedia dan tidak ada seorang pun yang tertinggal. Dengan kesadaran, dukungan, dan tindakan nyata, kita dapat bersama-sama membantu mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030.
RSUD Tigaraksa menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam pada jadwal berikut :

Untuk informasi lengkap terkait layanan dan fasilitas RSUD Tigaraksa masyarakat dapat menghubungi call center RSUD Tigaraksa pada nomor 0852-1361-7014 serta mengakses informasi melalui Instagram resmi RSUD Tigaraksa (@rsud.tigaraksa) dan website (rsudtigaraksa.tangerangkab.go.id)
Dengan tata nilai “TERBAIK”, RSUD Tigaraksa terus berkomitmen memberikan layanan kesehatan terbaik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kabupaten Tangerang.
Sumber :
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/hiv-aids-ims/hiv
https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-hiv-dan-aids-serta-tanda-tanda-gejalanya






