SERANG, (JD) – Arah politik pemerintahan daerah Banten memasuki babak baru. Gubernur Banten Andra Soni resmi melantik Ratu Rachmatuzakiyah dan Muhammad Najib Hamas sebagai Bupati dan Wakil Bupati Serang periode 2025–2030, Selasa (27/5/2025), di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang. Pelantikan ini memperkuat konsolidasi pemerintahan daerah dalam satu garis komando dengan kebijakan nasional yang kini dikendalikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Pelantikan ini merujuk pada SK Mendagri Nomor 100.2.1.3-2317, sekaligus menjadi simbol peralihan kekuasaan lokal yang dinamis, menyusul serah terima jabatan dari kepemimpinan sebelumnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Andra Soni, sosok yang dikenal dekat dengan Presiden Prabowo ini, menyampaikan langsung instruksi strategis dari Presiden, yang menekankan pentingnya kepala daerah menjadi pelayan rakyat, bukan penguasa yang minta dilayani.
“Pesan Presiden sangat jelas, hadir di tengah rakyat, penuhi pelayanan dasar, dan wujudkan kesejahteraan. Bukan hanya retorika, tapi komitmen kerja nyata,” tegas Andra.
Andra Soni juga menekankan pentingnya sinkronisasi total antara Pemerintah Kabupaten Serang dan program strategis nasional, terutama dalam mensukseskan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemeriksaan Kesehatan Gratis, serta peningkatan gaji ASN di sektor pendidikan dan kesehatan.
Tak hanya itu, delapan program prioritas Provinsi Banten juga menjadi peta jalan pembangunan daerah, yang kini menjadi tanggung jawab langsung Bupati dan Wakil Bupati Serang yang baru.
“Banten Bagus, Banten Sehat, Banten Cerdas, hingga Banten Melayani semuanya adalah kerangka untuk menghadirkan pemerintahan yang hadir, bersih, dan berpihak pada rakyat,” papar Gubernur.
Dalam pidatonya, Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah yang juga dikenal sebagai tokoh muda perempuan yang disebut-sebut akan menjadi ikon kepemimpinan perempuan di Banten, menyatakan kesiapan untuk menjabarkan seluruh agenda tersebut dalam program konkret di Kabupaten Serang.
Bupati Ratu Dzakiyah, begitu ia akrab disapa, menyampaikan akan mengalokasikan insentif khusus untuk guru ngaji, madrasah, dan kader Posyandu, sebagai bentuk penguatan pelayanan dasar berbasis komunitas.
“Mereka adalah garda terdepan. Kami akan hadir untuk mereka. Insyaallah, ini bukan hanya janji politik, tapi bentuk tanggung jawab terhadap amanah rakyat,” tegasnya.
Pelantikan ini juga dinilai oleh sejumlah pengamat sebagai penguatan loyalitas politik daerah terhadap Pemerintahan Prabowo, serta uji awal bagi kepemimpinan baru di Kabupaten Serang dalam menjawab ekspektasi tinggi rakyat.
Dengan kepala daerah yang berada dalam satu garis politik dengan pemerintah pusat, publik menantikan apakah harmoni ini akan melahirkan percepatan pembangunan atau justru berisiko melemahkan fungsi kontrol terhadap arah kebijakan.
Satu hal yang pasti, pelantikan ini menjadi awal dari babak baru politik daerah Banten, dengan mata publik yang akan terus mengawasi seberapa jauh janji dan program dapat diwujudkan menjadi perubahan nyata.