TANGERANG, (JD) – Kabar membanggakan datang dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Seorang siswa berprestasi, Ghiyas Aqila Yunasma, berhasil lolos seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) dan diterima di Universitas Indonesia (UI), salah satu kampus ternama di tanah air, pada jurusan Ekonomi.
Yang membuat kisah ini semakin inspiratif, Ghiyas berasal dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya sehari-hari berjualan kue untuk mencukupi kebutuhan hidup. Namun, latar belakang ekonomi tidak menyurutkan semangat belajar Ghiyas.
“Ghiyas adalah anak yang pintar dan berakhlak baik. Ia tidak hanya cerdas secara akademik tapi juga rendah hati dan sopan kepada siapa saja,” ujar Kepala MAN 1 Kabupaten Tangerang, H. Kustiono, saat diwawancarai.
Selama bersekolah di MAN 1, Ghiyas aktif mengikuti berbagai kompetisi akademik. Ia pernah meraih juara 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Banten, serta lolos hingga tingkat provinsi dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) cabang Geografi. Nilai akademiknya pun konsisten tinggi, dengan rata-rata di atas 90 hingga 92 setiap semester.
Menurut Kustiono, keberhasilan Ghiyas tidak terlepas dari kegigihannya dalam mencari peluang, termasuk beasiswa dan akses belajar. “Ia rajin mencari informasi beasiswa secara online. Kami di sekolah juga mendukung penuh dengan menyediakan fasilitas komputer dan akses internet, serta rutin mengikutsertakannya dalam lomba-lomba akademik,” jelasnya.
Pendidikan sebagai Jalan Pemutus Kemiskinan
Kepala sekolah menegaskan bahwa kisah Ghiyas adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memutus rantai kemiskinan. “Kami mungkin tidak kaya secara materi, tapi kami yakin, dengan semangat dan kerja keras, siswa bisa mencapai masa depan yang cerah,” tutur Kustiono.
Ia berharap kisah Ghiyas dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswi lain, khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu. “Man zada, zada – siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil. Semoga Ghiyas terus berprestasi dan membawa nama baik MAN 1 Kabupaten Tangerang di tingkat nasional bahkan internasional,” tambahnya.
MAN 1 Kabupaten Tangerang sendiri dikenal dengan kedisiplinan tinggi dan lingkungan belajar yang bersih dan nyaman. Kepala sekolah menegaskan bahwa komitmen terhadap proses belajar-mengajar menjadi prioritas utama. “Kami tidak membiarkan jam kosong. Bila guru berhalangan, selalu ada guru pengganti agar proses belajar tetap berjalan,” jelas Kustiono.
