TANGERANG,(JD) – Aksi Demonstrasi menuntut Pj Bupati dan Pj Sekda kabupaten Tangerang untuk mundur dari jabatannya berakhir ricuh didepan kantor bupati, Jumat (27/9/2024).
Puluhan mahasiswa yang mengaku dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), terlibat baku hantam dengan aparat kepolisian dan Satpol-pp. Alhasil, seorang mahasiswa mengalami patah tulang ekor akibat didorong oknum petugas.
Pantauan Jurnaldaily.co dilokasi, Unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa tersebut berlangsung damai. Kendati, aksi bakar ban dan teatrikal mewarnai orasi mereka yang mengkritik kepemimpinan Pj Bupati Andy Ony Prihartono dan Pj. Sekda Soma Atmaja.
Dalam orasinya, mereka menilai ada sejumlah persoalan yang tidak terselesaikan selama Pj Bupati Andy Ony dan Pj Sekda Soma Atmaja menjabat bupati khusunya persoalan agraria.
Namun pada pukul 16.10 wib, suasana berubah mencekam setelah puluhan mahasiswa tersebut melakukan orasi selama berjam-jam, tidak ditanggapi oleh Pj Bupati Andy Ony dan Pj Sekda Soma Atmaja.
Sekitar pukul 17.15 WIB, massa mulai merangsek masuk dengan menerobos barikade aparat kepolisian dan Satpol PP. Tak ayal, aksi jual-beli pukulan dan tendangan pun terjadi.
“Kami berjam-jam disini tapi tidak ada satupun pejabat yang turun menemui kami, untuk itu kami ingin masuk ketemu pak Pj bupati, kalau tidak kami akan tetap memaksa masuk,” teriak salah satu pendemo.
Seorang mahasiswa terjatuh setelah baku hantam dan saling dorong terjadi dengan pasukan kepolisian dan Satpol PP di gerbang pintu kantor bupati Tangerang.
Ketua GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurniawan mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut digelar sebagai refleksi Hari Tani yang jatuh pada 27 September.
“Kami disini dari jam 1 siang, namun tidak ada satupun pejabat yang mau menemui dan mendengar keresahan kami. Ini menandakan bahwa Pj Andy Oni dan Pj Sekda seorang pejabat pengecut,” ujarnya.
Ia menyayangkan tindakan kekerasam oknum kepolisian dan Satpol PP yang mengakibatkan seorang mahasiswa rubuh. GMNI mengancam akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan gelombang massa lebih banyak untuk menuntut Pj Bupati Tangerang mundur dari jabatanya.
“Selain di kantor bupati, nanti kami juga akan menggelar aksi ke Mapolresta Tangerang menuntut Kapolres dan Kasatpol PP mundur dari jabatanya. Kami juga akan melaporkan aksi kekerasan oknum kepolisian dan Satpol PP ke Polda Banten,” tegasnya.