XR Indonesia Ajak Masyarakat Sadar Isu Lingkungan dengan Menanam Mangrove di Tangerang

Ekonomi, Teknologi103 Dilihat

Extinction Rebellion Indonesia (XR Indonesia) turut berpartisipasi dalam acara Bintaro Design District (BDD) dengan menghadirkan instalasi “Bilik Tilik, Kotak Otak; Thinking of The Box” yang berfokus pada isu laut dan sampah, khususnya ekosistem mangrove. Bukan hanya instalasi semata, XR Indonesia turut berkolaborasi bersama LindungiHutan dan mengajak partisipan untuk merasakan langsung keindahan mangrove sekaligus melihat permasalahan di Desa Sukawali, Tangerang pada 19 November lalu.

Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk hidup yang perlahan rapuh dan membutuhkan perlindungan. Seperti halnya di wilayah pesisir yang kurang akan luasan mangrove, sehingga timbul abrasi dan banjir rob yang merusak kawasan tersebut. XR Indonesia menyadari akan pentingnya menjaga lingkungan khususnya di wilayah pesisir. Oleh karena itu, XR Indonesia menginisiasi sebuah gerakan penghijauan yang bekerja sama dengan LindungiHutan di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang.

Penanaman 200 mangrove ini diikuti oleh tim XR Indonesia dengan melibatkan 7 partisipan peduli lingkungan, Kelompok Tani Hutan Remaja Tanjung Burung, dan tim LindungiHutan. Terlihat antusiasme partisipan turut senang dapat melestarikan lingkungan melalui penanaman pohon mangrove.

Jenis bibit yang ditanam adalah mangrove (Rhizophora sp.) yang dinilai cocok untuk wilayah pesisir. Pohon mangrove dapat bermanfaat untuk melindungi wilayah pesisir dari banjir rob dan abrasi, sumber habitat bagi biota laut, mengendapkan lumpur, menyerap karbon, hingga memelihara iklim mikro.

Melalui agenda ini, diharapkan masyarakat dapat menyadari atas setiap aksi kecil yang dilakukan dapat memberikan dampak baik bagi kelestarian lingkungan. Sehingga, kerusakan lingkungan dapat diminimalisir secara bertahap. Selain itu, juga dapat bermanfaat untuk masyarakat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bagaimana Kondisi Lingkungan di Desa Sukawali?

Pada tahun 2019, area di Desa Sukawali tercatat mengalami penurunan cukup signifikan sekitar 149,61 hektar. Penyusutan ini disebabkan oleh adanya abrasi yang merusak area tambak, pemukiman, hingga area hutan mangrove. Sehingga, bibit mangrove yang baru ditanam ikut rusak karena abrasi.

Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji memiliki kualitas habitat mangrove yang tergolong rendah karena posisinya dikelilingi oleh area tambak dan pemukiman,tetapi area mangrove di area ini memiliki potensi yang cukup besar untuk melindungi pesisir pantai dan area tambak.

Kemudian, Abdul Gopur bersama Kelompok Tani Tanjung Burung melakukan penanaman mangrove untuk memperbaiki ekosistem di Desa Sukawali.

Ikuti langkah XR Indonesia untuk menjaga lingkungan dengan berkolaborasi bersama LindungiHutan. Kunjungi platform LindungiHutan dan segera jalin kerja sama.

About LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 778 ribu pohon telah ditanam bersama 506 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 47 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.

 

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *