Anak Yatim Piatu Terancam Putus Sekolah Usai Gagal Penerimaan di MAN 1 Kabupaten Tangerang

Banten, Tangerang343 Dilihat

TANGERANG, (JD) – Seorang siswa yang ingin melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Tangerang, harus gigit jari. Betapa tidak, setelah mengikuti seleksi pendaftaran siswa baru tahun 2024 siswa lulusan SMPN 5 Tigaraksa ini tidak masuk dalam daftar nama siswa baru di MAN 1.

Padahal jika dilihat dari tempat tinggal, siswa berinisial AUR ini hanya berjarak 1 kilometer dari lokasi MAN 1 Kabupaten Tangerang. Jika dilihat dari aturan zonasi, seharusnya AUR bisa masuk ke MAN 1 Kabupaten Tangerang.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia sangat menyayangkan dengan kejadian ini. Menurutnya ini harus menjadi perhatian bersama, atas apa yang terjadi dalam penerimaan calon peserta didik baru.

“Siswa baru di MAN 1 Kabupaten Tangerang, seharusnya panitia melihat sisi lain siswa yang mereka akan tetapkan sebagai calon siswa,” kata Endang, kepada wartawan Sabtu (4/5/2024).

Endang melanjutkan, pihaknya mengutuk keras peristiwa penolakan anak yatim-piatu yang masuk sekolah dibawah naungan Kementerian Agama tersebut. Seharusnya menurut Endang, anak yatim-piatu memiliki perhatian khusus dalam memperoleh hak atas pendidikan, baik itu menengah maupun pendidikan atas.

”Kami mengutuk keras peristiwa penolakan atau gagalnya masuk anak yatim-piatu masuk di sekolah negeri miliki Kementrian Agama tersebut. Seharusnya, anak yatim miliki perhatian khusus,” kata Endang.

Endang berharap kepada Kementrian Agama Provinsi Banten, melakukan evaluasi terhadap kepala sekoalah yang ada di Kabupaten Tangerang. Khususnya MA negeri 1 Kabupten Tangerang.

Menurut Endang, kejadian ini bukanlah kali ini saja terjadi, melainkan yang kedua kailnya. Bahkan beberapa tahun lalu ada anak yatim-piatu juga yang taj bisa masuk sekolah di MA Negeri ini.

“Seharusnya anak yatim piatu menjadi prioritas utama agar mereka bisa melanjutkan sekolah, bisa mendaptakan pendidikan yang layak. Bukan malah mama anak tersebut gak muncul namanya di websate sehingga anak tersebut gak lolos di MA Negeri 1 Kabuapten Tangeran,” tutup Endang.

Hingga berita ini ditayangkan pihak sekolah belum bisa dimintai konfirmasi. Sejumlah wartawan yang berusaha konformasi tidak mendapat jawaban, pihak sekolah terkesan proteksi diri dari wartawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *