PANDEGLANG, (JD) – Kasus stunting terjadi pada balita yang mengalami gagal tumbuh karena kurangnya asupan nutrisi. Di Pandeglang revalensi stunting pada tahun 2023 diangka 24%, untuk mendukung program pemerintah daerah dalam pengentasan kasus stunting, salah satu minimarket ternama menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk paket nutrisi untuk 250 balita stunting di Pendpopo Bupati Pandeglang, Rabu (27/9/2023).
Deputi Branch Manager Indomart Michael Cokro Wiharjo mengatakan maksud dan tujuannya pada kegiatan hari ini Indomaret bersama dengan Bebelac Indonesia memberikan bantuan CSR dalam bentuk nutrisi balita.
“CSR merupakan salah satu tanggung jawab sosial dari kami selaku perusahaan yang berada dalam lingkungan kabupaten Pandeglang, sehingga kami bisa memberikan manfaat atau keberadaan kami bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar,” katanya.
Menurutnya, tumbuh kembang anak sangat bergantung pada asupan nutrisi yang diterima oleh masing-masing anak, sehingga dengan asupan nutrisi yang baik dan gizi seimbang harapannya akan menjadi sehat.
“Sehingga dengan kesehatan yang maksimal itu sumber daya manusia dari anak-anak kita akan semakin baik dan bisa berdaya saing di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta yang secara simbolis menerima bantuan tersebut mengatakan, dukungan CSR yang diberikan oleh indomart ini wujud nyata sebuah dukungan dari pihak swasta untuk Pandeglang.
“Kami harap perusahaan eksisting lainnya bisa melakukan hal yang sama untuk kemajuan Pandeglang,” ungkapnya.
Fahmi berharap, dengan nutrisi yang baik kasus stunting akan berkurang dan akan lahir sumber daya manusia yang unggul di Kabupaten Pandeglang.
“Sekali lagi atas nama Ibu Bupati dan pemerintah daerah kami ucapkan terimakasih kepada pimpinan dan jajaran indomart,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Eniati mengatakan, bantuan ini akan diarahkan ke lokus stunting diantaranya Kelurahan Sukaratu Kecamatan Majasari.
“Harapan kami, bantuan ini bukan cukup satu kali tetapi secara periodik bisa membantu kami sehingga meringankan pemerintah daerah dalam penanganan kasus stunting,” ujarnya.
Menurutnya, pemberian nutrisi untuk stunting ini tidak satu kali saja melainkan secara bertahap selama 3 bulan berturut-turut harus lakukan.
“Jadi balita stunting di kabupaten kita akan mendapatkan makanan tambahan pangan lokal secara continue selama 3 bulan berturut-turut,” terangnya.
Eni juga menjelaskan juga prevalensi stunting di Pandeglang terus menurun tiap tahunnya. Capaian ini menurut Eni hasil dari program kerja yang dibuat oleh semua stakeholder terkait.
“Angka stunting kita di tahun 2021 37,8% berkat kerjasama Pemerintah Daerah yang memang luar biasa di tahun 2022 kita bisa menurunkan angka samping menjadi 29,4%, penurunan yang luar biasa untuk Kabupaten Pandeglang mencapai 8%, dan tahun ini diangka 24%,” pungkasnya.