TANGERANG, (JD) – Salah satu anggota Panwaslu Kecamatan Curug Hermanto tumbang saat pengawasan rekapitulasi suara di GSG Kecamatan Curug, Kamis (22/2/2024). Ironisnya, di lokasi rekapitulasi tersebut tak tersedia layanan kesehatan yang memadai.
Salah satu anggota Panwascam Curug Totong Romdoni mengungkapkan, saat itu Hermanto yang merupakan Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Panwascam Curug, tengah fokus melakukan pengawasan rekapitulasi. Sekira pukul 20.30 WIB, sempat terjadi perdebatan sengit antar PPK, Panwascam dan Saksi Parpol saat akan mengupload foto form C1 plano ke sirekap milik KPU RI.
“Usai debat dengan saksi, pak Hermanto terlihat mulai kelelahan dan langsung minta diantar ke Puskesmas. Karena di lokasi tidak ada ambulan, maka diantar menggunakan mobil pribadi saya. Sebelum sampai ke puskemas sempat tak sadarkan diri,” ujar Totong.
Hermanto juga menyesalkan tidak adanya layananan kesehatan di lokasi tempat rekapitulasi suara. Padahal tahapan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan kerja yang ekstra. Seharusnya, pihak puskesmas terdekat menyiagakan petugas kesehatan untuk melayani kesehatan bagi penyelenggara pemilu.
“Puskesmas buka layanan tidak sampai setengah hari, sebelum jam 12 juga sudah bubar. Jadi kalo ada kejadian di sore hari atau di malam hari, ya seperti saya ini harus cari layanan kesehatan sendiri,” terang Hermanto.
Ia berharap pihak puskesmas dan pemerintah kecamatan turut serta membantu memfasilitasi para penyelenggara pemilu yang sedang melakukan rekapitulasi suara. Karena itu sudah diamantakan dalam undang-undang pemilu.
Untuk diketahui, sampai pagi ini Hermanto masih harus melakukan pemulihan setelah menjalani perawatan. Bahkan mantan ketua Panwascam Curug ini juga harus infus sebanyak 2 kantong ditambah obat dan vitamin yang maksimal.